Judul : The New Year
Penulis : Pearl S Buck
Tahun Terbit : 1968
ISBN : 0381980448
Tebal : 255 halaman
Penerbit : John Day
Beberapa tahun yang
lalu, saya sempat kebingungan ketika harus menghadapi skripsi. Jika kebanyakan
teman lain sudah tahu dan mempersiapkan bahan-bahan untuk skripsi, saya masih
berkutat novel apa yang akan saya pakai untuk bahan skripsi saya. Iya, novel,
karena saya kuliah di sastra inggris. Saya lebih memilih novel daripada puisi.
Kalau puisi lebih berat untuk mengkajinya menurut saya loh ya. Saat itu saya
tidak mau mengambil novel yang sudah banyak dikaji oleh orang lain. Karena
terlalu popular di kalangan dosen hehe. Akhirnya, setelah menimbang dan saya
pun memutuskan untuk mengambil novel dari penulis Pearl .S. Buck yang judulnya
The New Year (Tahun Baru). Waktu itu saya ambil teori konflik untuk
mengkajinya.
-----000-----
Pearl Sydenstricker
Buck (June 26, 1892 – March 6, 1973) adalah seorang penulis Amerika. Novelnya yang
berjudul The Good Earth merupakan buku fiksi paling laris di Amerika di tahun
1931 dan memenangkan penghargaan Pulitzer di tahun 1932. Dia juga mendapat
Nobel Sastra di tahun 1938. Wah, keren kan ya beliau ini?
Masa kecil Pearl S
Buck dilalui di negara Cina, mengikuti pekerjaan orang tuanya. Bahkan ketika
mereka sudah kembali ke Amerika dan Pearl S Buck menikah dengan John Lossing
Buck. Pasangan Buck ini kembali ke Cina dan hidup di sana selama beberapa tahun,
sehingga tidak mengherankan kalau karya-karya Pearl S Buck sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan Asia terutama Cina.
-----000-----
Novel The New Year menceritakan tentang seorang politikus Amerika yang jenjang karirnya menuju Gedung Putih alias kepresidenan. Politikus ini memiliki istri yang cantik dan pintar. Sepasang suami istri yang sempurna bagai lukisan. Akan tetapi satu hal yang kurang dari mereka, yaitu belum adanya anak yang lahir dari pernikahan itu.
Ketika mereka sedang asyik berkutat dengan program kampanye. Secara tidak sengaja si istri mengetahui suaminya memiliki anak dari seorang wanita Korea. Si istri sakit hati (jelas dong), karena itu dia pun terbang menuju Korea untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dan tentu saja ingin melihat anak itu.
Sesampai di Korea, si istri mulai bisa melihat keadaan Korea saat itu. Oh, tentu saja jika membanding Korea dan Amerika jomplang tralala lah yaw. Kemudian dia bertemu dengan wanita yang telah memikat hati suami. Tetapi, wanita Korea tersebut malah meyakinkan si istri bahwa hubungannya dengan pria Amerika tersebut hanyalah sebuah hubungan karena kebutuhan saja. Si Pria membutuhkan wanita untuk menemani hari-harinya yang sepi, jauh dari keluarga, serta suasana perang yang mencekam. Sedangkan, wanita Korea membutuhkan si pria untuk melindunginya dari kejahatan perang. Jika pada akhirnya, si wanita ‘membiarkan’ dirinya hamil, itu lebih pada untuk mendapat perlindungan yang lebih jauh. Hanya saja dia tidak mengira bahwa si pria Amerika akan meninggalkannya.
Di novel ini juga diceritakan bagaimana perlakuan rasis yang di dapat anak blasteran tersebut. Korea adalah Negara Asia yang sangat bangga akan kemurnian ras mereka. Jadi, jika ada naka yang lahir dari warga negara lain, anak itu akan diperlakukan layaknya hewan. Dan itu masih jauh lebih baik,karena beberapa diantara mereka bahkan hilang (diduga dibunuh).
Jika pada akhirnya pergulatan konflik antar tokoh ini membuat mereka menjadi sangat lelah akan kehidupan. Pada akhirnya, akhir dari semua konflik bisa dikatakan happy ending. Dan semua berakhir di Tahun Baru (The New Year).
-----000-----
Novel ini termasuk novel klasik, jadi cara bertuturnya pun berbeda dengan novel modern. Apalagi ketika itu saya membaca versi Inggrisnya (mendadak pusing). Yang menarik dari novel ini, selain konflik antar tokoh bergulir manis, konflik antar negara pun diceritakan dengan pas. Tanpa memihak atau menyalahkan salah satu negara.
Dari novel ini, saya jadi belajar tentang sejarah Amerika dan Korea. Dari sini lah tampaknya ketertarikan saya terhadap novel berlatar belakang sejarah semakin meningkat. Karena selain bisa membaca cerita, kita juga bisa belajar tentang banyak hal dari sejarah yang diungkap di novel tersebut.
Dan gara-gara kekurangan bahan tentang Korea (saat itu belum banyak yang membahas Korea), saya jadi melek internet dan tahu apa itu browsing hihihi. Yah, namanya mahasiswa, duit kan mepet banget yak, jadi untuk main ke warnet kalau gak penting ya buat apa. Saya jadi tahu serba-serbi tentang Korea, jadi maaf-maaf aja ya, ketika sekarang booming everything about Korea, saya sudah tahu sejak bertahun-tahun lalu *nggaya.com.
Dan (mungkin) karena itu juga saya jadi suka banget nonton drama Korea apalagi yang saeguk (menceritakan kerajaan). Dan suka banget sama Oppa Lee Min Ho *eaaaa. Ops…semakin gak focus nih. Apalagi kalau udah ngomongin drakor *ngikik.
Oh yes, The New Year mengantarkan saya menggengam gelar sarjana, jadi mana mungkin buku ini tidak membekas di hati?
Oh yes, The New Year mengantarkan saya menggengam gelar sarjana, jadi mana mungkin buku ini tidak membekas di hati?
Jumlah kata: 696 kata
Kyaaa bukunyaaa :D Aku kalo baca buku terjemahan ataupun versi asli yang inggris mumet dewe, mba :D btw, korea dan amerika emang jauh beda. oya, korean wave ternyata emang udah lama ya strategi untuk mengenalkan korea, sampe korea aja dibahas di buku ini. padahal aku tahu negara itu pas tahun 2000 an tuh, mba. sebelumnya denger korea hanya samar2
BalasHapusbelum pernah baca buku2 Pearl S Buck. tapi keren deh, bikin skripsi gara2 novel ini. dulu kan belum booming2nya soal korea tuh ya. mantab deh. aniwei, saluttt bacaannya bahasa Inggris. sy paling mumet kalo disuruh baca bahasa Inggris, mendadak sakit perut haha
BalasHapusBlog yang menarik... Saya menggemari Pearl S. Buck, mengutip bukunya The Good Earth :"Pada musim kemarau akhirnya air di dalam kolam mengering dan berubah menjadi adonan tanah liat, dan bahkan air di dalam sumur turun sangat rendah sehingga isterinya, O-lan, berkata kepadanya: ‘ Kalau anak-anak kita harus minum and orang tua itu harus mendapatkan minuman hangatnya, maka tanaman harus dibiarkan kering"
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentangnya, semoga anda suka:http://stenote-berkata.blogspot.com/2019/01/wawancara-dengan-pearl.html