Mehrunnisa The
Twentieth Wife dimulai dengan cerita tentang
kelahiran tokoh utama wanita yaitu Mehrunnisa. Mehrunnisa lahir di tengah gurun
pasir ketika keluarganya melarikan diri dari Persia karena terjerat hutang.
Kondisi keluarganya saat itu sangat mengenaskan. Pakaian mereka kotor,
jangankan untuk membeli pakaian, uang untuk membeli makanan pun mereka tak
punya. Yang tersisa hanya uang sebanyak 4 keping mohur (uang emas; mata uang saat itu) dan itu pun rencananya akan
digunakan sebagai biaya ijin masuk mereka sekeluarga ke kerajaan Mughal.
Ditengah semua keprihatinan itu, lahirlah Mehrunnisa, anak keempat dari
pasangan Ghias Beg dan Asmat, yang arti dari namanya adalah Matahari Para
Wanita.
Seharusnya kelahiran seorang anak
disambut dengan sukacita, tetapi tidak demikian dengan kelahiran Mehrunnisa,
ayahnya merasa sedih dan bingung bagaimana untuk membiayai hidup mereka
berempat apalagi dengan bertambahnya satu anak lagi. Bahkan saat itu mereka
ditampung di perkampungan orang miskin, karena tidak ada yang mau memberikan
pekerjaan kepada Ghias Beg, demi melihat bajunya yang compang-camping.
Hingga suatu hari Ghias Beg bertemu
dengan Malik Masud, seorang saudagar. Ketika melihat Ghias, Malik langsung
bertanya siapa Ghias, karena dia merasa aneh melihat seorang pria kotor yang
bertutur kata halus. Karena saat itu yang bertutur kata halus adalah keturunan
bangsawan. Setelah mendengar penjelasan Ghias dan bagaimana mereka dirampk
dalam perjalanan mereka menuju ke kerajaan Mughal, Malik menawarkan Ghias
sekeluarga untuk ikut dalam rombongannya yang juga akan menuju kerajaan Mughal.
Sejak itu, Ghias sekeluarga
melakukan perjalanan bersama rombongan Malik Masud. Tetapi kondisi Mehrunnisa
semakin memprihatinkan, mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membayar ibu
susu baginya, sedangkan ibunya sendiri tidak bisa memberikan susu dikarenakan
kondisi tubuhnya yang tidak sehat. Ghias tidak mungkin meminta pertolongan dari
Malik, karena dia tidak mau berhutang budi lebih banyak terhadap lelaki itu.
Karena itu diputuskanya untuk menaruh Mehrunnisa di tepi jalan dengan tujuan
ada yang menemukannya dan mau menampungnya.
Nasib baik berpihak terhadap
Mehrunnisa, ia ditemukan oleh Malik Masud, dan saudagar itu mengenali kalau
bayi mungil itu adalah putri dari Ghias Beg. Pada malam harinya, Malik
memanggil Ghias untuk menemuinya dan menitipkan seorang bayi untuk dipelihara
oleh Ghias dan istrinya, serta memberikan uang untuk biaya pemeliharaannya, dan
tentu saja hal itu membuat Ghias terkejut, karena bayi itu adalah putrinya,
Mehrunnisa.
Nasib keluarga mereka berubah
ketika Ghias diperkenalkan kepada Akbar, raja Mughal saat itu. Akbar
menyukainya dan memberikan pekerjaan serta rumah untuknya di kerjaan tersebut.
Dari tahun ke tahun, kepercayaan Sultan Akbar terhadap Ghias bertambah dan itu
juga berarti bertambah pula kekayaan bagi Ghias. Keluarganya tidak lagi
kekurangan, bahkan tergolong kaya.
Mehrunnisa tumbuh menjadi gadis
yang pintar dan cantik. Sejak usianya 8 tahun, ia sudah menarik perhatian
Padshah Begam, Ratu Mughal yang bernama Ruqayyah. Sang ratu meminta Mehrunnisa
untuk datang ke istananya setiap hari. Disanalah Mehrunnisa bertemu dengan
Pangeran Salim, sang putra mahkota. Mereka saling jatuh cinta. Sangat
disayangkan saat sang Pangeran berkehendak menikahi Mehrunnisa, gadis itu sudah
ditunangkan oleh Sultan Akbar dengan Ali Quli, prajurit yang juga berasal dari
Persia. Pernikahan itu bertujuan untuk mengikat kesetiaan Ali Quli terhadap
kerajaannya.
Apa yang sudah diputuskan oleh
Sultan, tidak bisa dibatalkan lagi. Walau tanpa cinta akhirnya Mehrunnisa
menikah dengan Ali Quli. Pernikahan mereka tidak berlangsung dengan baik,
karena Mehrunnisa tidak bisa memberikan keturunan laki-laki. Mehrunnisa
mengalami dua kali keguguran dan pada kehamilan ketiga, bayi tersebut selamat
tetapi yang lahir adalah bayi perempuan. Anak perempuan saat itu dipandang
tidak berharga karena tidak bisa meneruskan nama keluarga.
Ali Quli yang ambisius bermaksud
memberontak terhadap kekuasaan raja yang baru, Sultan Jahangir, yang sebelum
menjadi raja adalah Pangeran Salim.Karena kecerobohannya, Ali Quli membunuh
Gubernur Bengal, Koka, yang juga merupakan saudara angkat dari Sultan. Ali Quli
pun terbunuh di saat insiden tersebut. Beruntung sekali Mehrunnisa ditolong
oleh salah satu prajurit untuk bersembunyi dari amukan prajurit Koka yang
marah.
Setelah semua membaik, Mehrunnisa
kembali mengabdi pada Janda Sultan, Ruqayyah. Dia menghabiskan waktu
senggangnya dengan membuat ghahara
(baju bagi kaum wanita India) bagi para wanita di istana. Hingga suatu hari dia
dipertemukan kembali dengan Salim yang sudah menjadi Sultan. Pertemuan ini
direncanakan oleh Ruqayyah, untuk mendapatkan pengaruh kembali di istana.
Cinta lama itu bersemi kembali,
Sultan Jahangir pun berkeinginan memperistri Mehrunnisa. Tetapi niat itu selalu
dihalang-halangi oleh Jagat Gosini, sang permaisuri. Jagat Gosini melihat
ancaman yang besar dalam diri Mehrunnisa berkaitan dengan kedudukannya sebagai
wanita paling berpengaruh di kerajaan saat itu. Ketika Sultan Jahangir
mengatakan dengan tegas keinginannya terhadap Jagat Gosini untuk menikah dengan
Mehrunnisa, Jagat Gosini tidak dapat menolak, keinginan Sultan adalah perintah
yang harus dipatuhi.
Tetapi pada saat Sultan Jahangir
menyatakan keinginannya untuk membawa Mehrunnisa sebagai selir, Mehrunnisa
menolaknya. Mehrunnisa tidak mengatakan alasan mengapa dia menolak lamaran
Sultan. Dia ingin Sultan mengetahuinya sendiri. Mehrunnisa yang sudah lama
mengabdi pada Ruqayyah, Janda Sultan yang dulunya adalah Ratu Mughal, tahu
dengan pasti bahwa seorang selir tidak memiliki posisi apa pun di istana. Dia
ingin diperistri oleh Sultan, dengan kata lain menjadi ratu di istana walaupun
bukan sebagai permaisuri. Setelah Sultan mengetahui maksud Mehrunnisa, dia pun
segera menyiapkan semua yang diperlukan untuk memboyong calon istri barunya
tersebut, termasuk membangun istana indah untuk Mehrunnisa.
Mehrunnisa pun resmi menjadi istri
keduapuluh dari Sultan Jahangir, Raja Kerajaan Mughal di India dan mendapat gelar
Nur Jahan, yang berarti cahaya dunia.
Tulisan ini disertakan dalam 2012 End of Year Book Contest
Complicated bgt ya ceritanya. Tapi kayakny seru deh..
BalasHapusMakasih uda ikutan 2012 End of Year Book Contest :D
Sama2 Mbak :)
HapusOya mba Esti, karena masalah internet sya baru bisa kasih tahu sekarang.
BalasHapusUntuk bisa gabung BBI caranya disini http://sinopsisuntukmu.blogspot.com/2012/10/saya-blogger-buku.html
Makasi Mbak :)
Hapuswah kontes kayak gini ada ya ternyata
BalasHapusIya, saya juga baru tahu Mas :)
Hapussepertinya kisah dari negeri sebelah iia.. india.. hmm.. jadi penasaran ;(
BalasHapusBelajar Photoshop
Memang dari Indiahe :)
Hapusnovel baru?
BalasHapusKontes blog seperti ini jarang saya ketahui Mba, dan ternyata ada ya. Semoga kontesnya sukses ya.
BalasHapusSalam wisata