Betang Cinta yang Tumbuh dalam Diam

Senin, 05 Mei 2014

Judul : Betang (Cinta yang Tumbuh dalam Diam)
Penulis : Shabrina WS
Penerbit : Quanta
Tahun Terbit : 2013
Tebal Buku : 175 Halaman
ISBN : 978-602-02-2389-6

Sinopsis :

Tak masalah duduk di haluan atau buritan, asal kau, tetap menggerakkan dayungmu!.

***
Danum lahir dan besar di rumah Betang (rumah adat Kalimantan). Diajatuh cinta pada dayung sejakpertama kali memilikinya. Bersama Dehen, sahabatnya, mereka menyusuri sungai-sungai, beradu kecepatan.
Atlet nasional! Keliling dunia! Dan mengibarkan merah putih di negeri orang! Keinginan Dehen menular padanya.

Tapi, semua tak semudah yang dia bayangkan.- Ketika Dehen telah sampai di Pelatnas, Danum harus menerima kenyataan berkali-kali gagal di tingkat daerah.

Hingga ketika kesempatan itu datang, waktu justru mem-pertemukannya dengan berbagai pilihan.


Tetap tinggal demi orang yang dicintainya, atau pergi demi eita-citanya?

Memelihara benci pada sosokyang telah meninggalkannya, atau memaafkan dan mengambil ladang surga?

Menyimpan rapat perasaan yang telah mengendap di hatinya atau melihat sahabatnya terluka?

Dia penah berkali-kali gagal. Dia pernah berkali-kali kehilangan. Pada akhirnya waktu memberinya pelajaran, bahwa hidup sempurna , bukan berarti semua betjalan sesuai keinginannya.

-----000-----

Resensi

Novel Betang Cinta yang Tumbuh dalam Diam karya Shabrina Ws adalah sebuah sajian yang teramat manis. Bukan karena kisah percintaannya saja tapi juga faktor-faktor lainnya juga. Yuk, kita kulik satu-persatu:

1. Cover
Cover dengan nuansa rumah betang dan sungau beserta sampannya, tampak sangat teduh sekali. Dari covernya saja sudah mencerminkan apa yang akan diceritakan di dalam novel ini. Tentang Betang, sungai dan dayung. Walau saya akui, jika berjejer dengan buku-buku lain, novel ini tidak akan terlalu menarik perhatian karena warna cover yang kurang mencolok.
2. Setting
Setting yang diambil adalah di salah satu propinsi di Kalimantan yang terkenal dengan transportasi airnya. Pengarang bisa menggambarkan dengan baik, setting yang digunakan, baik kondisi rumah betang seperti apa, sungainya, bahkan ketika para tokoh berpindah tempat tinggal pun, bisa dideskripsikan dengan apik.
3. Penokohan
Karakter para tokoh tidak berlebihan tetapi dapat tersampaikan dengan baik. Bagaimana sifat dan lagak lagu Danum yang malu tapi mau kepada Dehen. Bagaimana Dehen yang mendekati dan berperilaku terhadap Danum dan teman-temannya. Kai dan Arba pun memiliki karakter yang tak kalah menarik. Bahkan Nenek yang sudah meninggal bisa meninggalkan kesan yang mendalam terhadap pembaca.
4. Alur
Alur yang digunakan adalah akur maju mundur. Cerita berputar seputar ingatan dan perasaan Danum.  Jalan cerita dapat tersampaikan dengan baik, sehingga pembaca tida merasa bingung.
5. Diksi
Tidak diragukan lagi, Shabrina Ws sangat mumpuni dalam memilih diksi. Sederhana tapi mengena. Tidak terdapat diksi yang rumit yang dapat membuat pembaca mengerutkan kening dan harus membuka kamus :D Kata-kata yang digunakan pun mengalir dengan apik.
6. Konflik
Konflik yang terdapat dalam novel ini tida terlalu tajam akan tetapi cukup memikat. Tidak berlebihan tetapi cukup bisa membawa cerita dengan manis. 

Saya memberikan 4 bintang untuk novel Betang Cinta yang Tumbuh dalam Diam karena :
1. Saya suka dengan diksi atau pilihan kata yang dipakai. Manis tapi tidak berlebihan. Semua yang ingin disampaikan bisa ditangkap pembaca dengan baik
2. Karakter dan perasaan para tokoh juga tergambar dengan sangat apik, bagaimana Danum yang menyukai Dehen tetapi berusaha menutupi perasaannya. Membuat saya teringat masa-masa saat masih abege hehe. Begitu dekat begitu nyata *halah
3.Pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang lebih kepada pelestarian rumah betang yang mulai dilupakan, melestarikan lingkungan dengan budidaya bibit kayu ulin yang diwakili oleh sosok kakek yang sederhana. Sikap yang pantang menyerah dari Arba. Dan rasa sayang terhadap keluarga yang luar biasa dari Danum

Mengapa saya tidak memberikan 5 bintang untuk novel ini? Hmmm...itu karena tokoh Dehen yang menurut saya kurang dieksplor. Padahal si Dehen ini kan tokoh utama pria. Ketika tokoh pendamping lain, seperti Sally dan Marlin diceritakan dengan porsi yang lebih banyak, justru Dehen dan keluarganya hanya diceritakan sekilas saja :D

Walau ada satu bintang yang tertinggal, saya merekomendasikan novel ini sebagai bacaan untuk remaja dan dewasa. Kisah cinta yang terselip sangat sopan dan manis. Dan yang pasti kita akan tahu bagaimana arti perjuangan dari novel ini.

Post Comment
Posting Komentar