Pengarang : Okke 'Sepatumerah'
Penerbit : Stiletto Book
Tahun Terbit : Desember 2013
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-602-7572-21-8
Yup. Itu kesimpulan akhir saya setelah membaca novel Pre
Wedding Rush ini. Menina yang terombang-ambing dengan perasaannya, apakah ia
akan menikah dengan Dewo yang jelas-jelas mencintainya atau memilih bersama
Lanang, mantan pacar yang masih memiliki sekerat hatinya?
Selama bertahun-tahun Menina masih mengingat sosok Lanang.
Lelaki ajaib yang hadir dalam hidupnya, yang tiba-tiba meninggalkannya begitu
saja untuk mencari jalan hidupnya. Ya, jalan hidupnya, dimana tidak melibatkan
Menina di situ. Sakit hati? Jelas. Sedih? Jangan ditanya deh. Menina membangun
kembali puing-puing hatinya dengan susah payah. Perkenalannya dengan Dewo,
membantunya melihat sisi cinta yang lain. Cinta yang penuh komitmen.
Justru ketika hubungan Menina dan Dewo akan menuju satu
tahap yang lebih serius, kegalauan melanda Menina. Kemunculan Lanang yang
tiba-tiba membuat kegalauan itu menjadi-jadi. Dan entah apa yang dipikirkannya,
Menina mengikuti Lanang dan sampailah mereka di Jogja.
Awalnya saya mengira novel ini bakalan menyajikan cerita
cinta yang mengharu-biru. Gempa Jogja memutarbalikan semua perkiraan saya.
Keterlibatan Menina menjadi sukarelawan membuka matanya bahwa masih banyak hal
yang harus dipikirkannya selain cinta. Korban-korban yang menderita karena
sakit dan kehilangan anggota keluarganya, lebih dari cukup untuk membuatnya
bersyukur.
Sosok Lanang diceritakan dengan sangat pas, pas banget untuk
tipe cowok yang bikin pembaca cewek ingin menghajarnya haha. Sikapnya yang
slengekan, cuek, dan hanya memikirkan diri sendiri mungkin akan terlihat sangat
menyebalkan, tetapi pada kenyataannya cowok tipe ini banyak digandrungi
cewek-cewek lho. Mungkin terlihat sangat menantang untuk ditaklukan haha.
Sayang sekali, karakter Dewo kurang dieksplor lebih detail.
Yang terekam dalam fikiran saya hanya, si Dewo yang serius dan mengalah. Itu
saja, tidak lebih. Akan menjadi sangat menarik jika Dewo juga diceritakan lebih
banyak lagi. Apa sih yang ada di benak si Dewo ini ketika calon istrinya tiba-tiba
hilang begitu saja? Sesabar-sabarnya cowok pasti ada saat dia marah kan ya.
Dewo ini terlalu sempurna dan membosankan menurut saya *iya, saya suka karakter
cowok yang tegas (ngikik genit).
Tokoh lain yang sangat menarik adalah Sigit dan Ayako.
Awww...Sigit ini ya kesannya baik bener. Lelaki baik yang dikhianati, ih mana
ada yang tidak meleleh membayangkan nasib si Sigit ini. Sedangkan Ayako,
hmmm....karakternya dapat banget sebagai wanita yang pencemburu tetapi
mengapa...mengapa dia harus berkhianat...tidaaaaak (mulai lebay).
Alur yang maju, mundur, maju lagi tidak menyulitkan kita
untuk memahami keutuhan cerita. Ending dari novel ini cukup memuaskan saya,
karena saya bisa menyeringai sembari berkata dalam hati, “Sukurin lo, Lanang.
Cowok gak bener sih” Huahahaha
Aaaak asik juga kalo abis baca trus sepuas itu ya Mbak :)
BalasHapusceritanya seru mbak,,tapi sayang'ya dewonya gak di bahas
BalasHapusseru mbak,,terharu juga baca ceritanya :)
HapusWahh artikelnya bagus gan, silahkan mampir di mari ya Jasa Foto Video Wedding Pernikahan banyak diskonnya.
BalasHapus